Bengkulu 18 Mei 2013 - Bertempat di Lapangan Apel Mako Lanal Bengkulu telah dilaksanakan upacara Bendera 17 -AN. diikuti seluruh Perwira, Bintara, Tamtama dan Pegawai Negeri Sipil Lanal Bengkulu. Selaku Inspektur upacara Komandan pangkalan TNI AL Bengkulu Letkol Laut (P) Horas Wijaya Sinaga dan sebagai Komandan Upacara Mayor Laut (P) Nugroho Putro S , pada upacara tersebut Inspektur upacara membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr.Marsetio
Dalam amanatnya Kepala Staf Angkatan Laut mengucapkan terima kasih dan perhargaan kepada seluruh Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI Angkatan Laut atas segala dedikasi dan loyalitas dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan fungsi bidang masing-masing selama hampir satu semester ini.
Bila kita mencermati perkembangan global bahwa dunia saat ini mengalami situasi kurang kondusif, dari aspek keamanan maupun ekonomi masih adanya konflik perbatasan di kawsan laut Cina Selatan, sengketa di semenanjung Korea dan krisis keamanan di Timut Tengah, kondisi perekonomian global pun di prediksi belum pulih dari pengaruh krisis ekonomi di Amirika Serikat dan beberapa Negara di Eropa memiliki kecenderungan semakin memperburuk kondisi Ekonomi Global sehingga menyembapkan faktor ketidakjelasan ekonomi dunia akan semakin tinggi.
Di sisi lain dalam pengelolaan keuangan Negara tuntutan tranparansi dan akuntabilitas, mendorong kita lebih cermat dan teliti dalam menyikapinya, sesuia yang diagendakan dalam reformasi birokrasi TNI guna mendukung kebijakan pemerentah dalam mewujudkan CLEAN GOVERNMENT DAN GOOD GOVERNANCE. Sebagai tindak Lanjut dari kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut menuju MEF dalam tahun 2013, TNI Angkatan Laut telah melaksanakan pengadaan alutsista setrategis seperti pengadaan Kapal perusak kawal rudal , Kapal Selam, Kapal Hidro-oseanografi, Kapal latih penganti Kapal Dewa Ruci dan Tenk Amfibi
Produk luar negeri, yang sedang dikerjakan dalam negeri antara lain pembuatan kapal bantu minyak , kapal angkut Tank, Helikopter anti kapal selam, Pesud cassa dan pemeliharaan alutsista yang rata-rata mencapai 75%. Sementar itu pebangunan dalam bidang organisasi meliputi, pembentukan Kohanla RI yang membawahi Kopaskahanla, Kolathanla, 3 Koarmada, dimana masing-masing Koarmada membawahi Guspurla dan Lantamal, pembentukan Batalyon Infanteri-10 Marinir di kepulauan Riau, Perubahan nama Dispotmar menjadi Puspotmar, Dispamal menjadi Pusintelal, perubahan nama dan peningkatan jabatan Dishidrosal menjadi Pushidrosal setingkat Kotamabin, perubahan Pasmar Menjadi Divisi Marinir, Rata-rata 70%.
Untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan personel yang memenuhi standar kopetensi dilaksanakan peningkatan kualitas pendidikan, penempatan jabatan berbasis kompetensi, pembinaan pola karier melalui penahapan Job Grading/Nevellering, penataan kekuatan personil dan menjamin kesejahteraannya, serta meningkatkan kualitas personel melalui lembaga pendidikan dan latihan dengan membenahi sepuluh komponen pendidikan dan latihan mengacu pada kebijakan Zero Groeth of Personel di sesuaikan kondisi yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan pembangunan MEF TNI.//Pen Lanal Bengkulu
Di sisi lain dalam pengelolaan keuangan Negara tuntutan tranparansi dan akuntabilitas, mendorong kita lebih cermat dan teliti dalam menyikapinya, sesuia yang diagendakan dalam reformasi birokrasi TNI guna mendukung kebijakan pemerentah dalam mewujudkan CLEAN GOVERNMENT DAN GOOD GOVERNANCE. Sebagai tindak Lanjut dari kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut menuju MEF dalam tahun 2013, TNI Angkatan Laut telah melaksanakan pengadaan alutsista setrategis seperti pengadaan Kapal perusak kawal rudal , Kapal Selam, Kapal Hidro-oseanografi, Kapal latih penganti Kapal Dewa Ruci dan Tenk Amfibi
Produk luar negeri, yang sedang dikerjakan dalam negeri antara lain pembuatan kapal bantu minyak , kapal angkut Tank, Helikopter anti kapal selam, Pesud cassa dan pemeliharaan alutsista yang rata-rata mencapai 75%. Sementar itu pebangunan dalam bidang organisasi meliputi, pembentukan Kohanla RI yang membawahi Kopaskahanla, Kolathanla, 3 Koarmada, dimana masing-masing Koarmada membawahi Guspurla dan Lantamal, pembentukan Batalyon Infanteri-10 Marinir di kepulauan Riau, Perubahan nama Dispotmar menjadi Puspotmar, Dispamal menjadi Pusintelal, perubahan nama dan peningkatan jabatan Dishidrosal menjadi Pushidrosal setingkat Kotamabin, perubahan Pasmar Menjadi Divisi Marinir, Rata-rata 70%.
Untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan personel yang memenuhi standar kopetensi dilaksanakan peningkatan kualitas pendidikan, penempatan jabatan berbasis kompetensi, pembinaan pola karier melalui penahapan Job Grading/Nevellering, penataan kekuatan personil dan menjamin kesejahteraannya, serta meningkatkan kualitas personel melalui lembaga pendidikan dan latihan dengan membenahi sepuluh komponen pendidikan dan latihan mengacu pada kebijakan Zero Groeth of Personel di sesuaikan kondisi yang ada agar dapat mendukung pelaksanaan pembangunan MEF TNI.//Pen Lanal Bengkulu